Mengenai Saya

Foto saya
Sendawar, Kalimantan Timur, Indonesia

Rabu, 26 Januari 2011

KEWIRAUSAHAAN

Pengertian Kewirausahaan
Drs. Wasty Soemanto Mpd
Adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan peran selalu dalam memenuhi kebutuhan dengan kekuatan dalam diri sendiri.

Drs. Masykur Wiratno.M.si
Adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu memikul resiko financial sikologi dan social serta menerima balas jasa dan kepuasan pribadi.

Kewirausahaan berarti :
1.       Kemauan kerja keras
2.       Ingin maju
3.       Mampu mengatasi masalah

Ciri2 manusia wirausahaan/wiraswasta :
1.       Memiliki motivasi yang besar untuk maju dan berprestasi.
2.       Dalam kondisi dan situasi apapun mampu menolong dirinya untuk mengatasi masalah.
3.       Tidak mudah menyerah pada tantangan
4.       Tidak suka bergantung pada pihak lain/mandiri.

Sikap mental wirausahawan :
1.       Berkemauan keras, datang terus menerus, terus meminta.
2.       Yakin atas kekuatan pribadinya
     Percaya diri
     Pengendalian diri
     Paham tujuan dan kebutuhan (semua punya tujuan/cita” yang akan dicapai

3.       Jujur dan bertanggung jawab
     Mental yang tinggi
     Disiplin

4.       Tahan fisik dan mental
     Sehat jasmani dan rohani
     Sabar dan tabah
ü  Sabar dalam menghadapi masalah
ü  Tabah = sanggup dalam menghadapi masalah

5.       Tekun dan ulet
6.       Pemikiran yang konstruktif dan kreatif
Pemikiran yang terprogram, kreatif selalu mencari nilai lebih dari seuatu.



Cara memulai suatu usaha :
1.       Dari usaha yang kecil
2.       Usaha yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Cara memilih bidang usaha :
1.       Kegunaan usaha bagi masyarakat
2.       Sukses usaha masa lampau belum tentu sama dengan masa sekarang
3.       Sukses orang lain belum tentu sama dengan sukses kita
4.       Bidang usaha yang berkembang di satu tempat belu tentu sama dengan di tempat lain.

Pertimbangan membuka dan memilih bidang usaha :
1.       Keuntungan
2.       Permintaan konsumen
3.       Modal keuangan (seperti tenaga, uang, tanah)
4.       Resiko
5.       Tenaga Kerja
6.       Bahan baku dan bahan mentah (masih utuh)
7.       Kemampuan pengelolaan
8.       Persaingan
9.       Peralatan dan fasilitas produksi
10.   Prospek usaha dimasa depan
11.   Peraturan pemerintah yang ada
12.   Pemasaran hasil produksi

Kepemimpian dan memotivasi bawahan :
1.       Bangun harga diri karyawan/pegawai
2.       Berilah informasi dengan benar
3.       Delegasikan kekuasaan dan tanggungjawab
4.       Membina kontak/komunikasi
5.       Analisa problemnya bukan orangnya
6.       Terapkan prinsip pengukuhan (pujian)
7.       Jadilah seorang pendengar yang aktif
8.       Tetapkan tujuan” khusus dan tinjaulah secara teratur.
9.       Melakukan tindakan korektif/koreksi/perbaikan

MANAJEMEN PRODUKSI

MANAJEMEN PRODUKSI

Komponen penting dalam proses produksi sehingga bisa menjadi suatu produk adalah :
1.       Modal
2.       Alat
3.       Bahan Baku

Proses produksi :
Adalah cara, metode, teknik pelaksanaan produksi dengan memanfaatkan faktor2 produksi

BARANG
JASA
Berwujud
Dapat disimpan
Banyak menggunakan proses mesin
Diproduksi dulu baru dikonsumsi
Kontak dengan konsumen
Kualitas bersifat objectif
Produk mudah distandarisasi
Penjualan kembali bisa dilakukan
Tidak
Tidak
Manusia
Diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi
Ya
Subyektif
Tidak
Tidak

Proses transpormasi yaitu :
Proses yang mengubah input menjadi output.

Input proses transportasi output :

 












PRODUKSI
Menghasilkan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen, meliputi : jumlah, kualitas, harga dan waktu.

KETERANGAN :
1.       Perencanaan
a.       Penentuan harga
b.      Mengintergrasikan tujuan”
c.       Pengawasan

2.       Pengorganisasian
Menciptakan hubungan” antara komponen organisasi, komponen” yang dimaksud adalah pekerjaan yang harus dilakukan, orang yang melakukan pekerjaan tersebut, serta alat yang digunakan (struktur organisasi).

3.       Pengarahan
Instruksi didasari motivasi, SOP

4.       Pengawasan
a.       Supervisi yang menjamin agar kegiatan” dilaksanakan dengan baik.
b.      Perbandingan/membandingkan, upaya mengecek apakah hasil kerja sesuai dengan yang dikehendaki.
c.       Koreksi, untuk menghilangkan kesulitan”, penyimpangan” dalam pekerjaan maupun mengubah rencana yang dipandang terlalu muluk.


Kinerja produk di ukur :
1.       Ongkos Produksi
Tujuan suatu usaha diukur oleh profit waktu satu tahun.
Ongkos produksi adalah        : semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output
  (produk). Semakin rendah ongkos produksinya semakin rendah
  harga jual produk Maka dapat dijangkau konsumen.
2.       Kualitas Barang/Jasa
Tidak berdasarkan pengaruh teknologi semata tetapi disesuaikan dengan kualitas yang diinginkan konsumen.

3.       Tingkat Pelayanan
a.       Ketersediaan
b.      Kecepatan (waktu proses, waktu pengiriman).

5 Keputusan esensial dalam produksi :
1
Proses Produksi
:
Didalam kategori ini dengan penentuan fasilitas fisik yang digunakan untuk terjadinya transformasi, keputusan yang dimaksud meliputi :
-          Teknologi produksi
-          Tipe peralatan
-          Jenis proses/aliran proses produksi
-          Tata letak

2
Kapasitas
:
Terkait dengan penentuan kemampuan system produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat.

3
Persediaan (Inventory)
:
Kategori ini terkait dengan pengeluaran yang diperlukan untuk pengaturan bahan baku barang setengah jadi maupun produk jadi.

4
Tenaga Kerja
:
Keputusan ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pension, adapun keputusan rutin laiinya.

5
Kualitas Produksi
:
Manejer produksi bertanggung jawab atas kualitas barang/jasa yang dihasilkan oleh sebab itu manejer wajib melakukan kewajiban melakukan kegiatan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diharapkan.

Tujuan perancangan dan pengembangan produk :
1.       Untuk mengetahui cara merancang dan mengembangkan produk2 baru
2.       Untuk mengetahui cara merancang kembali produk2 lama

Tujuan organisasi melakukan penelitian :
1.       Mencari hubungan” kimiawi dan jasa” perusahaan yang sudah ada.
2.       Memperbaiki produk” dan jasa” perusahaan yang sudah ada.
3.       Menemukan penggunaan” baru bagi produk atau jasa perusahaan yang sekarang.
4.       Mengembangkan berbagai produk dan jasa baru.
5.       Mengurangi biaya produk dan jasa sekarang melalui perbaikan operasi dan proses produksi perusahaan.
6.       Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi” dan bahan” yang dibeli.
7.       Menganalisa produk dan jasa pesaing.
8.       Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk2 sampingan atau sisa” bahan (sampah) proses produksi.

Tujuan dari pengaturan layout fasilitas yang baik itu adalah :
1.       Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.
2.       Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.
3.       Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancer.
4.       Meminimumkan hambatan pada kesehatan.
5.       Meminimumkan usaha membawa bahan.
6.       Memaksimumkan usaha membawa bahan.
7.       Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia.
8.       Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat.
9.       Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan menempatkan mesin dan proses secara benar.
10.   Memaksimumkan hasil produksi.
11.   Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong/gang, dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi mudah dan siap.

Factor-faktor penentu layout :
1.       Jenis produk (barang/jasa)
2.       Jenis proses produksi (teknologi yg dipakai, jenis bhn baku)
3.       Volume produksi


Macam – macam layout :
Layout proses/fungsional
:
Mesin2 dan peralatan2 yg mempunyai fungsi yg sama dikelompokkan dan di tempatkan dalam suatu tempat/ruang tertentu.

Layout produk/gratis
:
Mesin dan perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yng memproduksi suatu macam produk secara terus menerus dalam jumlah yg lebih besar.

Layout kelompok
:
Layout ini memisah daerah/tempat serta kelompok mesin yg membuat rangkaian komponen yg memerlukan pemrosesan yang sama.


Kebaikan dan keburukan berbagai pola layout :
Layout proses atau fungsional :
Kebaikan
Keburukan
1.       Dapat mengakibatkan pemanfaatan optimal mesin, spesialisasi mesin dan tenaga kerja.
2.       Bagian” fungsional luwes dan dapat memproses berbagai jenis produksi.
3.       Mesin” merupakan mesin serbaguna yg biayaya lebih rendah dibandingkan dengan mesin khusus.
4.       Produk dan layanan yang membutuhkan proses yg bermacam” dengan mudah diproses.
5.       Fasilitas lain pada layout fungsional tidak terpengaruh dengan adanya kemungkinan mesin rusak.
6.       Mesin dan karyawan saling bergantung, sehingga metode ini sangat sesuai untuk pelaksanaan system upah borongan.
1.       Fasilitas mesin serbaguna biasanya lebih lambah bila dioperasikan dibandingkan mesin khusus, sehingga biaya operasional persatuan lebih tinggi.
2.       Penentuan jalannya suatu proses dan penentuan jadwal serta akutansi biayanya lebih sulit sebab setiap pesanan harus dikerjakan sendiri.
3.       Pengendalian bahan dan biaya angkut bahan dalam pabrik relative tinggi.
4.       Gerak bahan” di dalam pabrik lamban sehingga dalam proses relative besar, lagipula diperlukan tempat penyimpanan yg luas.
5.       Pesanan” sering hilang.
6.       Sulit dilakukan keseimbangan tenaga kerja dan mesin”

Layout produk/Garis :
Kebaikan
Keburukan
1.       Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara tepat.
2.       Penentuan routing dan scheduling mudah.
3.       Tidak perlu material handling
4.       Bahan cepat diproses
5.       Pesanan tidak ada karena proses untuk pasar.
6.       Tidak memerlukan banyak karyawan.
1.       Fasilitas saling tergantung
2.       Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas sehingga investasi mahal.
3.       Memerlukan perencanaan proses yg matang, pengawasan proses harus teliti.




Layout kelompok :
Kebaikan
Keburukan
1.       Menghemat biaya pengendalian bahan
2.       Mudah mengetahui dimana setiap kelompok produk berada
3.       Waktu pengiriman barang jadi lebih tepat ditentukan scheduling sederhana
4.       Biaya tetap dapat dikurangi Karena orang bisa mendasarkan diri pada kegiatan tertentu.
1.       Pemanfaatan fasilitas tidak penuh
2.       Perlu pengendalian bahan yang baik
3.       Bagian” tidak luwes
4.       Mesin serbaguna harus dimanfaatkan penuh.

Line balancing :
Keseimbangan antara kapasitas departemen/mesin dengan kapasitas departemen/mesin berikutnya di dalam proses produksi